Burung mungil mulai bertelur rata-rata pada umur 3 bulan dan setelah 5 bulan dapat menghasilkan anakan, jenis burung ini bisa berproduksi 2,5 bulan sekali sehingga rata-rata produksi pertahun antara 4-5 kali masa produksi. Burung ini dapat berproduksi sampai umur 3 tahun, kalau mekananya baik bahkan 5 tahun masih bisa berproduksi. Bagi peternak pemula tahap-tahap yang harus di lakukan yang pertama adalah menyiapkan kandang, kemudian diberi tempat/sangkar untuk bertelur (kalau orang solo biasa menyebutnya glodok), kemudian pengadaan bibit, Pemberian Pakan, Menejemen Pemeliharaan. Kesemuanya sangat penting demi keberhasilan dan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Berikut analisa peluang ternak parkit :
Beberapa asumsi :
- Indukan yang dipelihara terdiri dari 50 pasang induk janta/betina
- Tenaga kerja juga di abaikan karena sifat usaha ini adalah sampingan/tambahan bukan usaha pokok
- Indukan yang dipelihara mulai dari anakan sehingga masa tunggu sampai menghasilkan anak kurang lebih 5 bulan
- Perhitungan dihitung selama 3 tahun
- Kematian ternak dan Penyusutan kandang juga diabaikan
- Harga anakan perpasang (harga pasar) Rp 60.000/pasang, sehingga diperlukan modal untuk induk yaitu : Rp 60.000 x 50 ekor = Rp 3.000.000
- Biaya pakan Rp 50/psg/hari sehingga Rp 200 x 50 ekor x 365 hari = Rp 3.650.000
- Vitamin dan obat-obatan Rp 1000/ekor sehingga total untuk semua Rp 1000 x 60 ekor = Rp 60.000
- Biaya pembuatan kandang Rp. 2.000.000
- Total modal usaha Rp 8.710.000
- Harga parkit Rp 50,000/pasang (di jual ke pengepul) dan jumlah produksi anakan parkit(tahun pertama 4 kali masa produksi satu pasang menghasilkan anak rata-rata 2 pasang : 2 x 4 : 8 pasang) Berarti 50 pasang dapat menghasilkan anakan (pada tahun pertama) 8 x 50 = 400 pasang. harga sepasang Rp. 50.000 berati Rp. 50.000 x 400 = 20.000.000
- kita dapat menghasilkan anakan lagi selama 2 tahun dengan keuntungan yang berlipat (dirata-rata pertahun sepasang parkit sekali produksi dihasilkan 2psg anakan dengan masa produksi 5 kali jadi 2 x 5 x 50 x 50.000 = Rp. 25.000.000 dikalikan 2 tahun = Rp. 50.000.000
- Penjualan induk afkir sepasang Rp. 40.000 jadi 50 x 40.000 = Rp. 2.000.000
- Pakan selama 2 tahun (satu tahun Rp. 3.650.000) 2 x 3.650.00 = Rp 7.300.000
- Vitamin dan obat-obatan (satu tahun 60.000) 2 x 60.000 = Rp. 120.000
- Total pendapatan usaha Rp. 72.000.000
Laba Usaha :
Total pendapatan tahun pertama Rp. 20.000.000 - Rp. 8.710.000 = 11.290.000Total pendapatan tahun ke 2 dan ke 3, Rp. 50.000.000 - (7.300.000 +120.000) = Rp. 42.580.0000
Total pendapatan yang di hasilkan satu periode = (pendapatan tahun pertama + pendapatan tahun ke 2 dan ke 3 + Penjualan induk afkir)
= Rp. 11.290.000 + Rp. 42.580.000 + Rp. 2.000.000 = Rp. 55.870.000
Analisa Kelayakan Usaha
Return Cost Ratio (R/C)Total penerimaan Rp 72.000.000
R/C = ———————– = ——————— = 4,46
Total biaya Rp 16.130.000
Dengan nilai R/C 4,46 berarti usaha ini dinilai layak untuk diusahakan. Setiap penambahan biaya Rp 1,- akan memperoleh penerimaan Rp 4,46,-
Pendapatan akan masih bisa bertambah apabila anakan parkit yang dihasilkan 1 pasang parkit bisa maksimal mengingat parkit dapat bertelur hingga 8 butir telur setiap periode.
Berikut analisa kelayakan usaha budidaya parkit untuk saat ini, mohon maaf kalau ada kesalahan dan kekeliruan. Diharapkan pada para pembaca meninggalkan satu atau dua patah kata demi perkembangan tulisan ini. terima kasih atas saran dan kritiknya.
saya berminat sekali tetapi di blora mau beli bibit mahal dngn quota tertentu yg saya hrus pertimbangkan lagi maklom br pengin belajar dimaz
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya juga sangat berminatn namun harga sepasang parkit di daerah saya (Lampung) relatif sangat mahal, mencapai
BalasHapusRp. 175.000.00. dimana saya bisa mendapatkan harga yg relatif murah ??? mohon bagi infonya, terimakasih :)
sayang nya kalo parkit tempatnya harus luas ya om..
BalasHapusKalo mau murah beli di tempat ku aja cuma Rp.200.000/pasangnya...
BalasHapusMurah kan