Rabu, 28 April 2010

Kendala Dalam Berternak Bebek

Kendala-kendala dalam Beternak Bebek
Dalam berwirausaha setiap orang pasti dan akan menemui kendala, itu merupakan prinsip dalam berusaha "tidak ada kata gagal melainkan suatu keberhasilan yang tertunda". Khusus berternak bebek, berdasarkan pengalaman kami kendala pertama yang akan dihadapi adalah kematian DOD, terlebih apabila kita membeli DOD yang masih umur beberapa hari. Saya mendapat pengalaman yang berharga sewaktu pertama kali memulai beternak bebek, waktu itu saya mencoba membeli DOD yang masih kecil sehari kemudian mati beberapa ekor, dan itu rutin setiap 1-2 hari akhirnya selang sekitar 1 bulan DOD yang saya beli hampir 60 yang mati, dan yang masih hidup pun tidak bertahan beberapa lama dan akhirnya hanya menyisakan 2 ekor saja. Critanya waktu itu DOD yang masih hidup saya taruh kandang yang tidak ada atapnya, sewaktu malam saya menutup atapnya dengan terpal, itu terjadi sekitar bulan Juni yang saya kira sudah musim kemarau,eh alhamdulillah bulan itu masih diberi hujan yang cukup deras, dan cobaan pertama itu datang ketika pagi hari saya lihat eh gak habis pikir terpal yang tak kasih diaas kandang mlorol kebawah, akhirnya saya lihat itik-itik kecil saya pada bergelimpungan sekarat dan akhirnya mati satu demi satu. Itulah pengalaman pertama saya berternak bebek, dari kasus itu saya mencobalagi membeli bebek tapi yang agak besar kira-kira umur 5 bln, setelah saya itung-itung lebih ekonomis beli bebek yang agak besar daripada bebek yang masih umur beberapa hari.
Kendala kedua adalah pemberian ransum(pakan itik), menurut teori dalam buku yang saya pelajari itik mulai produksi umur sekitar 6-7 bulan, sehingga pada saat itu itik-itikku ak manja dengan makanan 4 sehat lima sempurna dan porsinyapun berlebihan sehinggan lama kelamaan kantong ini yang tidak kuat. saat itu saya juga bermimpi untuk segera menuai hasil dari telor yang di hasilkan bebek, akan tetapi mimpi itu segera memudar kerena dari hari-kehari bebek ini belum bertelur sedangkan untuk operasional pakan sudah "tekor", pusing rasanya kepalaku. Baru bulan ke 8 bebek mulai produksi itupun hanya 10%-20%, tetpi hati ini sudah puas karena apa yang kita usahakan sudah berhasil walaupun belum bisa untuk menutup biaya pakan setiap harinya. Poduktifitas 10-20% ini bertahjan sampai 2 bulan kemudian produktifitas telur dari hari kehari semakin meningkat rata-rata 60-70% perhari dan disini kita sudah dapat menuai hasilnya.
Kendala yang ketig adalah pemasaran, ketika produktifitas telor bebek kita banyak maka kalo pemasaran tidak lancar elur akan segera membusuk, jadi pengetahuan tentang pemasara juga harus diketahui oleh orang-orang yang mempunyai minat untuk terjun dalan dunia perbebekan, sebenarnya telur bebek mudah dijual kemana saja tetapi dengan harga yang "miring", akan tetapi sebagai peternak harus jitu dalam menghitung keuntungan yang sulit dalam segi pemasaran adalah "mencari pembeli yang mau menawar tinggi".Berikut tadi pengalaman saya dalambeternak bebek semoga dapat menjadi wawasan bagi para pembaca sekalian pada umunya dan bagi yang mempunyai minat terjun dalam usaha ini pada khususnya.

1 komentar:

  1. sip.,.salut dg semangatnya mas.,.!!..
    tap klo untuk kandang yang bau bgaimna ya.,.!!.,.adakah solusinya.,?

    BalasHapus